Thursday, 30 December 2010

Sarang Semut Pemacu Gairah Sex

Di Sana pria 41 tahun itu mengawasi pembangunan pembangkit listrik. Tentu saja, manajer produksi sebuah perusahaan nasional itu meninggalkan istri dan anak-anaknya. Boleh jadi lantaran kesibukan nya?

Bram kerap kerja hingga larut malam? Menyebabkan ia letih dan capai.

Wajar jika stamina nya terkuras. Saat kembali ke Jakarta , rekannya menyodorkan sebotol sarang semut yang terdiri atas 60 kapsul. IA meminumnya untuk mengusir letih setelah hampir sebulan di luar kota . Setiap hari ia menelan 3 kapsul. Hasilnya? Selain lelah nya hilang, Bram bagai musafir di padang gersang yang menemukan air.

Di atas ranjang ketika malam kian menua, ia beberapa kali mereguk kehangatan bersama belahan jiwa tercinta. Itu sesuatu yang tak pernah dilakukannya dalam 10 tahun perkawinan nya. Padahal, biasanya, Bram kerap didera sakit usai tiba kembali di rumah di bilangan Bekasi. Namun, setelah rutin mengkonsumsi kapsul sarang semut, gairah nya menggelegak.

Itulah sebabnya ketika Myrmecodia pendans , nama ilmiah tumbuhan sarang semut, habis, ia menghubungi rekannya, ? Di mana bisa beli sarang semut lagi??

Dua organ


Bram ingin mengkonsumsi lokon?sebutan sarang semut di Lembah Baliem, Wamena?lagi agar kepuasannya menjulang. Benarkah sarang semut bersifat afrodisiak alias merangsang daya seksual? Secara empiris memang beberapa pasien mengatakan begitu. Setelah meminum rebusan sarang semut libidonya meningkat. Namun, sejauh ini belum ada riset sahih yang mendukung bukti empiris itu.

Dr Muhammad Ahkam Subroto, periset yang meneliti senyawa aktif sarang semut, baru bisa menduga-duga. Mungkin sarang semut melancarkan peredaran darah ke penis. Dokter Setiawan Dalimartha yang dihubungi Trubus mengatakan, afrodisiak herba bekerja dengan memperbaiki kerja lever dan ginjal. ?Umumnya jika kedua organ itu bagus, ereksinya juga bagus,? ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara itu.

Mengapa harus ginjal dan lever? Menurut ilmu kedokteran timur, kedua organ itulah yang paling mempengaruhi ereksi. Ahkam belum dapat menyimpulkan korelasi sarang semut dengan perbaikan kinerja ginjal dan lever. Sebab, hingga hari ini riset tentang sarang semut masih berlangsung. Tabir itu?sarang semut sebagai afrodisiak? semoga tersingkap dalam waktu dekat. (Sardi Duryatmo )
DETAIL ORDER

Klik DISINI untuk ORDER

Sarang Semut Myrmecodia Pendans

Penelitian ilmiah sarang semut

Dalam penelitian terbukti bahwa sarang semut ampuh mengatasi sel kanker.

Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari University National of Hochiminch City dan koleganya seperti Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and Pharmaceutical University.

Tumbuhan berbobot 2-3 kg itu kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks,kanker paru, dan kanker usus.

Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, sarang semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.

Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, para peneliti tersebut menuturkan bahwa seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol.

Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak sarang semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset itu seperti meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.

Di samping sarang semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.

Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin keamanan dari herba ini.

Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan sarang semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50.

Kandungan Sarang Semut

Uji penapisan kimia dari tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan basil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan sarang semut.

Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai pencegahan kanker.

Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti : asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).

Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid sarang semut.

Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misal¬nya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir.

Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.

Seperti dalam Tabel di atas tumbuhan sarang semut kaya akan antioksidan
tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk
tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.

Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa
ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai
IC50 sebesar 48,6 ppm.

Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-¬konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm.

Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsen-trasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%. Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah.

Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium
dan produksi energi.


Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf.

Kalium berfungsi dalam ritme jantung,impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa.

Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.

Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.

Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari
sarang semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam
penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan,
melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah),
gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh,
serta memulihkan gairah seksual.

Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase &eh ekstrak
tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan sarang semut dapat
menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara
dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat
atau gout, salah satu jenis penyakit rematik.

Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan sarang semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.

Sumber Artikel: SiteKno.com
DETAIL ORDER

Klik DISINI untuk ORDER